Jumlah penumpang penerbangan Malindo Air dan Air Asia dari Malaysia ke Bandara Silangit yang berada di tepi Danau Toba mengalami perke...
Jumlah penumpang penerbangan Malindo Air dan Air Asia dari Malaysia ke Bandara Silangit yang berada di tepi Danau Toba mengalami perkembangan signifikan. Hal itu membuat seluruh pelaku pariwisata di Danau Toba harus bisa mempersiapkan sambutan yang sangat cocok untuk wisatawan dari Negeri Jiran tersebut.
“Saya mendapatkan laporan dari pihak maskapai di Silangit bahwa setiap hari Jumat wisatawan Malaysia datang dengan jumlah di atas seratusan. Selain hari Jumat itu biasa di angka 90 wisatawan setiap harinya. Itu artinya pasar ini bertumbuh bagus,” kata Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Regional I Deputi Bidang Pengembangan Destinasi PariwisataKementerian Pariwisata (Kemenpar) Lokot Ahmad Enda.
Oleh karena itu, kata Lokot, semua pelaku pariwisata di Danau Toba harus siap menyambut wisatawan tidak terkecuali bidang kuliner. “Kita harus mulai mempersiapkan sertifikasi halal di setiap restoran. Karena pertanyaan orang Malaysia yang mayoritas muslim, menanyakan hal tersebut. Restorantini halal tidak ? Mana tulisan halalnya?” kata Lokot dalam Workshop Penyusunan Paket Wisata Wonderful Huta Toba di Hotel Martin Anugrah, Danau Toba, Kamis (22/11).
“Makanan halal itu bukan hanya soal agama, tapi juga sudah menjadi gaya hidup di dunia ini. Jadi, sudah saatnya para pengusaha restoran di Danau Toba memikirkannya hal ini,” kata Lokot seperti dikutip dari siaran pers Kemenpar.
Lokot memaparkan, potensi wisata halal dinilai memiliki potensi untuk berkembang mengingat banyaknya umat muslim di Malaysia. Selain itu sektor ini pun dianggap menjadi kunci penguatan ekonomi Indonesia.”Di sisi lain, wisata halal juga menghadapi berbagai tantangan. Terutama dari sisi budaya, demografi, tujuan maupun alokasi biaya yang dikeluarkan untuk berwisata,” ungkap Lokot.
Sertifikasi Halal yang menjadi bagian dari wisata halal itu tidak dapat berdiri sendiri, namun menjadi bagian dari keseluruhan industri halal yang mencakup sektor finansial dan pembiayaan. Lokot menjelaskan, ekonomi Islam Malaysia bahkan dunia yang prospektif untuk dikembangkan seperti makanan halal, busana Islami, pariwisata halal, kosmetika halal dan halal obat-obatan.
Sumber : https://travel.tempo.co/read/1149448/wisman-malaysia-naik-perlu-siapkan-wisata-halal-di-danau-toba
Wisata Danau Toba jangan mau direcoki dengan kata-kata wisata halal, biarkan saja berjalan secara alamiah yg penting pelaku wisata bersikap ramah, jujur dan memberikan kenyamanan, keamanan, soal makanan dan tempat kembali ke pilihan masing-masing , Horas Batak Bona Pasogit.
ReplyDeleteBali bisa jadi contoh faktual suksesnya iklim Pariwisata tdk karena Halalisasi semata , tapi lebih kepada pelaku usaha , share holder mampu memberikan suasana nyaman , personality , kebebasan ( relatif) bisa juga disandingkan dengan genting highland, Thailand dll tdk terpaku pada Halal tetap saja menjadi pilihan pelancong.
ReplyDelete